SEJARAH DESA BATU BUIL
Nama Batu Buil berawal dari suatu kejadian jatuhnya sebuah batu besar dari sebuah bukit Batu. Batu besar tersebut terjatuh ke sungai Keninjal sehingga menyebabkan “Lobur (Bencana) banjir bandang di daerah tersebut. Batu yang jatuh tersebut konon kata para tetua pada zaman tersebut berubah menjadi “Labi-Labi/Penyu” yang sangat besar. Maka dari itu kata “Batu” berarti (Batu Besar) Sedangkan kata “Buil” berarti (Labi-Labi/Penyu). Semenjak kejadian tersebut nama dukuh Buil menjadi “Dukuh Batu Buil/Kampung Batu Buil”.
Kampung Batu Buil diprekirakan berdiri pada tahun 1936 yang dipimpin oleh Kepala Kampung yang Bernama: Payak (Bergerak Jaya). Seiring berjalannya waktu pada tahun 1976 terjadi penyatuan Kampung yaitu: Kampung Batu Buil, Kampung Soyong, Kampung Tempurau, Kampung Batu Nanta, Kampung Kancing I dan Kampung Kancing II. Dimana Batu Buil sebagai pusat penyatuan Desa menjadi Desa Batu Buil dan masih bergabung dengan Kabupaten Sintang.
Sekitar tahun 2003 terjadi pemekaran Kabupaten Sintang dan berdirinya Kabupaten Melawi beserta terbentuknya PT Perkebunan Pola Transmigrasi, maka beberapa Kampung memisahkan diri dari Kampung/Desa Batu Buil, yaitu Kampung Batu Nanta, Kampung Kancing I dan Kampung Kancing II. Sedangkan kampung yang masih bergabung dengan Kampung Batu Buil, yaitu: Kampung Batu Buil, Kampung Soyong, dan Kampung Tempurau.
Pada 2025 Desa Batu Buil memiliki 4 Dusun dan 11 RT, yaitu Dusun Tempurau Jaya memiliki 2 RT, Dusun Batu Buil memiliki 3 RT, Dusun Lahai Mawang memiliki 4 RT, dan Dusun Soyong Lestari memiliki 2 RT. Hingga akhir bulan Agustus tahun 2025 jumlah penduduk Desa Batu Buil diperkirakan sekitar kurang lebih 2.336 Jiwa.
Sumber :
Pemdes Batu Buil Belimbing Kalbar
Oktober 2025

Komentar
Posting Komentar